Obat herbal murah meriah

Belimbing wuluh
(Averrhoa bilimbi L.) 

Daun berupa daun majemuk menyirip ganjil dengan 21-45 pasang anak daun. Anak daun bertangkai pendek, bentuknya bulat telur sampai jorong, ujung runcing, pangkal membundar, tepi rata, panjang 2-10 cm, lebar 1-3 cm, warnanya hijau, permukaan bawah hijau muda. Perbungaan berupa malai, berkelompok, keluar dari batang atau percabangan yang besar, bunga kecil-kecil berbentuk bintang warnanya ungu kemerahan. Buahnya buah buni, bentuknya bulat lonjong bersegi, panjang 4-6,5 ern, warnanya hijau kekuningan, bila masak berair banyak, rasanya asam. Biji bentuknya bulat telur, gepeng. Rasa buahnya asam, digunakan sebagai sirop penyegar, bahan penyedap masakan, membersihkan noda pada kain, mengkilapkan barang-barang yang terbuat dari kuningan, membersihkan tangan yang kotor atau sebagai bahan obat tradisional. Perbanyakan dengan biji dan cangkok.
Penyakit Yang Dapat Diobati :
Batuk, sariawan (stomatitis), perut sakit, gondongan (parotitis),; Rematik, batuk rejan, gusi berdarah, sariawan, sakit gigi berlubang; Jerawat, panu, tekanan darah tinggi (hipertensi), kelumpuhan,; Memperbaiki fungsi pencernaan, radang rektum.; 
Pemanfaatan :
BAGIAN YANG DIPAKAI: Daun, bunga, buah. 

KEGUNAAN: 
Bunga: 
- Batuk,Sariawan (stomatitis) 
Daun: 
- Perut sakit. Gondongan (Parotitis) dan Rematik. 
Buah: 
* Batuk rejan,Gusi berdarah, sariawan,Sakit gigi berlubang,Jerawat, Panu,Tekanan darah,tinggi,Kelumpuhan,Memperbaiki fungsi pencernaan,Radang rektum.

PEMAKAIAN: 
Untuk minum: Lihat resep. 
Pamakaian luar: Daun secukupnya setelah dicuci bersih digiling halus sampai seperti bubur, dipakai sebagal tapal (pemakaian setempat) pada gondongan, rheumatism, jerawat, panu. 

CARA PEMAKAIAN:
1. Pagel linu: 
    1 genggam daun belimbing wuluh yang masih muda, 10 biji cengkeh, 
    15 biji lada, digiling halus lalu tambahkan cuka secukupnya. 
    Lumurkan ketempat yang sakit.

2. Gondongan: 
   10 ranting muda belimbing wuluh berikut daunnya dan 4 butir bawang 
   merah setelah dicuci bersih lalu ditumbuk halus. Balurkan ketempat 
   yang sakit.

3. Batuk pada anak.
   Segenggam bunga belimbing wuluh, beberapa butir adas, gula 
   secukupnya dan air 1 cangkir, ditim selama beberapa jam. Setelah
   dingin disaring dengan sepotong kain, dibagi untuk 2 kali minum, 
   pagi dan malam sewaktu perut kosong. 

4. Batuk: 
   25 kuntum bunga belimbing wuluh, 1 jari rimpang temu-giring, 1 jari 
   kulit kayu manis, 1 jari rimpang kencur, 2 butir bawang merah, 1/4 
   genggam pegagan, 1/4 genggam daun saga, 1/4 genggam daun 
   inggu, 1/4 genggam daun sendok, dicuci dan dipotong-potong 
   seperlunya, direbus dengan 5 gelas air bersih sampai tersisa 2 1/4 
   gelas. Setelah dingin disaring, diminum dengan madu seperlunya. 
   Sehari 3 kali 3/4 gelas. 

5. Batuk rejan: 
    a. 10 buah belimbing wuluh dicuci lalu ditumbuk halus-halus, 
       diremas dengan 2 sendok makan air garam, lalu disaring. Minum, 
       lakukan 2 kali sehari. 
    b. Buah belimbing wuluh dibuat manisan, sehari makan 3 x 6-8 buah.

6. Rematik :
    a. 100 gr daun muda belimbing wuluh, 10 biji cengkeh dan 15 biji 
       merica dicuci lalu digiling halus, tambahkan cuka secukupnya 
       sampai menjadi adonan seperti bubur. Oleskan adonan bubur tadi 
       ketempat yang sakit. 
    b. 5 buah belimbing wuluh, 8 lembar daun kantil (Michelia champaca 
       L.), 15 biji cengkeh, 15 butir lada hitam, dicuci lalu ditumbuk 
       halus, diremas dengan 2 sendok makan air jeruk nipis dan 
       1 sendok makan minyak kayu putih. Dipakai untuk menggosok 
       dan mengurut bagian tubuh yang sakit. Lakukan 2-3 kali sehari.

7. Sariawan: 
    a. Segenggarn bunga belimbing wuluh, gula jawa secukupnya dan 
       1 cangkir air direbus sampai kental. Setelah dingin disaring, 
       dipakai untuk membersihkan mulut dan mengoles sariawan. 
    b. 2/3 genggam bunga belimbing wuluh, dicuci lalu direbus dengan 
       3 gelas air bersih sampai tersisa 2 1/4 gelas. Setelah dingin 
       disaring lalu diminum, sehari 3 kali 3/4 gelas. 
    c. 3 buah belimbing wuluh, 3 butir bawang merah, 1 buah pala yang 
       muda, 10 lembar daun seriawan, 3/4 sendok teh adas, 3/4 jari 
       pulosari, dicuci lalu ditumbuk halus, diremas dengan 3 sendok 
       makan minyak kelapa, diperas lalu disaring. Dipakai untuk 
       mengoles luka-luka akibat sariawan, 6-7 kali sehari. 
8. Jerawat: 
    a. Buah belimbing wuluh secukupnya dicuci lalu ditumbuk halus, 
       diremas dengan air garam seperlunya, untuk menggosok muka 
       yang berjerawat. Lakukan 3 kali sehari. 
    b. 6 buah belimbing wuluh dan 1/2 sendok teh bubuk belerang, 
       digiling halus lalu diremas dengan 2 sendok makan air jeruk nipis. 
       Ramuan ini dipakai untuk menggosok dan melumas muka yang 
       berjerawat. Lakukan 2-3 kali sehari. 
9. Panu: 
   10 buah belimbing wuluh dicuci lalu digiling halus, tambahkan kapur 
   sirih sebesar biji asam, diremas sampai rata. Ramuan ini dipakai 
   untuk menggosok kulit yang terserang panu. Lakukan 2 kali sehari.

Temulawak
(Curcuma xanthorrhiza, Roxb.) 

Temulawak (curcuma xanthorrhiza) banyak ditemukan di hutan-hutan daerah tropis. Temulawak juga berkembang biak di tanah tegalan sekitar pemukiman, terutaama pada tanah gembur, sehingga buaah rimpangnya mudah berkembang menjadi besar. Temulawak termasuk jenis tumbuh-tumbuhan herba yang batang pohonnya berbentuk batang semu dan tingginya dapat mencapai 2 meter. Daunnya lebar dan pada setiap helaian dihubungkan dengan pelapah dan tangkai daun yang agak panjang. Temulawak mempunyai bunga yang berbentuk unik (bergerombol) dan berwarna kuning tua. Rimpang temulawak sejak lama dikenal sebagai bahan ramuan obat.
Nama Lokal :
Temulawak, Temu putih (Indonesia), Temulawak (Jawa); Koneng Gede (Sunda), Temulabak (Madura);
Penyakit Yang Dapat Diobati :
Sakit limpa, Sakit ginjal, Sakit pinggang, Asma, Sakit kepala; Masuk angin, Maag, Sakit perut, Produksi ASI, Nafsu makan; Sembelit, Sakit cangkrang, Cacar air, Sariawan, Jerawat;
Pemanfaatan :
1. Sakit Limfa
    Bahan: 2 rimpang temulawak, 1/2 rimpang lengkuas, 1 genggam 
    daun meniran.
    Cara membuat: temulawak dan lengkuas diparut, kemudian semua 
    bahan tersebut direbus dengan 1 liter air sampai mendidih, dan 
    disaring.
    Cara menggunakan: diminum 1 kali sehari 1 cangkir.
2. Sakit Ginjal
    Bahan: 2 rimpang temulawak, 1 genggam daun kumis kucing, 1 
    genggam daun kacabeling.
    Cara membuat : temulawak diiris tipis-tipis, kemudian direbus 
    bersama dengan bahan lainnya dengan 1 liter air, dan disaring.
    Cara menggunakan: diminum selama 3 hari.
3. Sakit Pinggang
    Bahan: 1 rimpang temulawak, 1 rimpang kunyit sebesar ibu jari, 1 
    genggam daun kumis kucing.
    Cara membuat : semua bahan tersebut direbus dengan 1 liter air, 
    dan disaring.
    Cara menggunakan: diminum 1 kali sehari 1 gelas.
4. Asma
    Bahan: 1 1/2 rimpang temulawak, 1 potong gula aren.
    Cara membuat: temulawak diiris tipis-tipis dan dikeringkan. Setelah 
    kering direbus dengan 5 gelas air ditambah 1 potong gula aren 
    sampai mendidih hingga tinggal 3 gelas, kemudian disaring.
5. Sakit Kepala dan masuk angin.
    Bahan: beberapa rimpang temulawak.
    Cara membuat: temulawak diiris tipis-tipis, dikeringkan dan ditumbuk 
    halus menjadi tepung. Kurang lebih 2 genggam tepung temulawak 
    direbus dengan 4-5 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 3 
    gelas, kemudian disaring disaring.
6. Maag
    Bahan: 1 rimpang temulawak.
    Cara membuat: temulawak diiris tipis-tipis dan diangin-anginkan 
    sebentar, kemudian direbus dengan 5-7 gelas air sampai mendidih, 
    dan disaring.
    Cara menggunakan: diminum 1 kali sehari 1 gelas.
7. Sakit perut, Sakit perut pada waktu haid
    Bahan: 1 rimpang temulawak, 3 buah mata asam, 1 potong gula 
    kelapa, garam secukupnya. 
    Cara membuat: temulawak diparut, kemudian direbus bersama 
    bahan lainnya dengan 3-4 gelas air sampai mendidih hingga tinggal
    2 gelas.
    Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari 1 cangkir, pagi dan sore.
8. Menghilangkan bau amis sewaktu haid :
    Bahan: 1 rimpang temulawak, 5 buah mata asam, 1 potong gula 
    kelapa. 
    Cara membuat: temulawak diiris tipis-tipis dan diangin-anginkan, 
    kemudian bersama bahan lainnya ditaruh dalam waskom (rantang/ 
    panci), diberi 2 gelas air panas dan ditutup rapat selama kurang lebih 
    15 menit, dan disaring.
    Cara menggunakan : diminum 3 kali, 1 kali sehari.
9. Memperbanyak produksi ASI
    Bahan: 1 1/2 rimpang temulawak, dan tepung saga secukupnya. 
    Cara membuat: temulawak diparut, kemudian kedua bahan tersebut 
    dicampur dan ditambah air panas secukupnya sehingga menjadi 
    bubur.
    Cara menggunakan : dimakan biasa.
10. Memacu ASI yang macet
     Bahan : 1 1/2 rimpang temulawak diparut, 1 potong gula kelapa, 
     2-3 sendok makan adonan sagu. 
     Cara membuat : temulawak diparut, kemudian bersama bahan 
     lainnya direbus dengan 1 liter air sampai mendidih dan disaring.
     Cara menggunakan : diminum 2 kali sehari 1 cangkir secara teratur.

11. Kesulitan buang air besar/berak
     Bahan: 1 rimpang temulawak, 3 buah mata asam, 1 potong gula 
     kelapa. 
     Cara membuat : temulawak diiris tipis-tipis dan diangin-anginkan 
     sampai kering, kemudian bersama bahan lainnya diseduh dengan air
     panas secukupnya dan disaring.
     Cara menggunakan: diminum biasa.
12. Sembelit
     Bahan : 1 rimpang temulawak dan biji sawi secukupnya. 
     Cara membuat : kedua bahan tersebut ditumbuk sampai halus, 
     kemudian diseduh dengan air panas secukupnya dan disaring.
     Cara menggunakan : diminum biasa.
13. Menambah nafsu makan
     Bahan: 2 rimpang temulawak, 1/4 rimpang lengkuas, 1/2 genggam 
     daun meniran.
     Cara membuat : semua bahan tersebut direbus dengan 3 gelas air 
     sampai mendidih hingga tinggal 2 gelas, kemudian disaring.
     Cara menggunakan : diminum 2 kali sehari 1/2 gelas.

Pisang
(Musa Paradisiaca, Linn.)
Tumbuhan ini berasal dari Asia dan tersebar di spanyol, Itali, Indonesia, Amerika dan bagian dunia yang lain. Tumbuhan pisang menyukai daerah alam terbuka yang cukup sinar matahari , cocok tumbuh didataran rendah sampai pada ketinggian 1000 meter lebih diatas permukaan laut. Pada dasarnya tanaman pisang merupakan tumbuhan yang tidak memiliki batang sejati. Batang pohonnya terbentuk dari perkembangan dan pertumbuhan pelepah pelepah yang mengelilingi poros lunak panjang , Batang pisang yang sebenarnya terdapat pada bonggol yang tersembunyi di dalam tanah
Penyakit Yang Dapat Diobati :
Pendarahan rahim, Merapatkan vagina, Sariawan usus, Ambeien; Cacar air, Telinga dan Tenggorokan bengkak, Disentri, Amandel; Kanker perut, Sakit kuning (lever), Pendarahan usus besar, Diare;

Pemanfaatan :
    Cara membuat:  anak pisang diparut dan diambil airnya sebanyak 4
    gelas, kemudian direbus bersama dengan benalu teh tersebut 
    sampai mendidih hingga tinggal 2 gelas.
    Cara menggunakan:  diminum 2 kali sehari 1 gelas, pagi dan sore 
    dan dilakukan secara teratur.
2. Sakit Kuning
    Bahan:  Buah pisang emas yang sudah masak
    Cara menggunakan:  makan buah pisang emas yang banyak.
3. Keluarga Berencana
    Bahan:  Bunga Pisang ambon
    Cara membuat:  direbus dengan air sampai mendidih
    Cara menggunakan: diminum airnya 2 kali sehari,  pagi hari dan 
    sebelum tidur. Dilakukan selama 7 hari berturut turut sesudah 
    menstruasi  atau melahirkan. 
4. Pendarahan Usus Besar
    Bahan:  tunas/ anak pisang dan 1 potong bonggol benalu teh
    Cara membuat: anak pisang diparut dan diperas untuk di ambil 
    airnya sebanyak 2 gelas kemudian  direbus bersama dengan 
    bonggol benalu teh tersebut sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas.
    Cara menggunakan:  disaring dan diminum 2 kali sehari 1 cangkir.
5. Pendarahan Rahim
    Bahan: tunas / anak pisang dan 1 potong bonggol benalu teh 
    Cara membuat: anak pisang diparut dan diambil airnya sebanyak 2 
    gelas. Kemudian direbus bersama dengan bonggol benalu teh 
    tersebut sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas.
    Cara menggunakan: disaring dan diminum 1 kali sehari 1/2 gelas.
6. Mencegah Pendarahan Sehabis Melahirkan
    Bahan:  batang pohon pisang
   Cara membuat:  batang pohon pisang diparut untuk diambil airnya.
   Cara menggunakan:  disaring dan diminum 2 kali sehari 1/2 gelas.
7. Sariawan Usus
    Bahan:  Kulit buah pisang kluthuk yang sudah masak dan buah 
    pisang mentah.
    Cara membuat:  Kulit pisang kluthuk dan buah pisang mentah
    tersebut diiris-iris tipis, kemudian ditumbuk halus, diperas sampai 
    keluar airnya dan diembun-embunkan semalam di luar rumah.
    Cara menggunakan:  diminum setelah bangun tidur / pagi hari.
8. Merapatkan Vagina dan Mencegah Pendarahan
    Bahan:  batang pohon pisang batu yang belum berbunga.
    Cara membuat:  Pohon pisang dipancung untuk diambil airnya yang bersih
    Cara menggunakan:  digunakan untuk mencuci Vagina setelah bersalin.
9. Ambeien
    Bahan: buah pisang kluthuk yang masih mentah, adas pulasari secukupnya dan 1 potong gula merah
    Cara membuat:  buah pisang kluthuk diparut untuk diambil airnya. 
    Kemudian dicampur dengan bahan lainnya dan diaduk sampai 
    merata.
    Cara menggunakan:  disaring dan diminum.
10. Cacar Air
     Bahan:  bonggol batang pisang kluthuk, adas pulosari
     Cara membuat:  bonggol pisang diparut untuk diambil airnya, 
     kemudian dicampur dengan bahan lainnya sampai merata.
     Cara menggunakan:  disaring dan diminum.
11. Telinga Bengkak
      Bahan:  Kulit pisang kustruk
      Cara membuat:  Kulit pisang dipanggang dan dalam keadaan 
      hangat-hangat diperas untuk diambil airnya.
      Cara menggunakan:  dioleskan pada bagian telinga yang bengkak.

12. Tenggorokan Bengkak
     Bahan:  Bonggol pisang kapok (kepok)
     Cara membuat:  Bonggol pisang diparut dan diperas untuk diambil 
     airnya.
     Cara menggunakan:  dipakai untuk kumur.
13. Disentri
     Bahan: Bonggol pisang kluthuk
     Cara membuat: diparut untuk diambil airnya sebanyak 1/2 gelas
     Cara menggunakan: diminum 3 hari sekali
14. Diare (orang dewasa)
     Bahan:  buah pisang kapur mentah
     Cara membuat:  dibakar
     Cara menggunakan:  dimakan
15. Diare (Bayi)
     Bahan:  buah pisang kapok (kepok) mentah
     Cara membuat:  diiris-iris dan digoreng tanpa minyak
     Cara menggunakan:  dimakan oleh ibu yang sedang menyusui bayi 
     tersebut.
16. Amandel
     Bahan:  bonggol batang pisang
     Cara membuat:  diparut dan diperas untuk diambil airnya
     Cara menggunakan:  diminum.

Pepaya
(Carica papaya, Linn.) 
Pepaya (carica papaya) merupakan tumbuhan yang berbatang tegak dan basah. Pepaya menyerupai palma, bunganya berwarna putih dan buahnya yang masak berwarna kuning kemerahan, rasanya seperti buah melon. Tinggi pohon pepaya dapat mencapai 8 sampai 10 meter dengan akar yang kuat. Helaian daunnya menyerupai telapak tangan manusia. Apabila daun pepaya tersebut dilipat menjadi dua bagian persis di tengah, akan nampak bahwa daun pepaya tersebut simetris. Rongga dalam pada buah pepaya berbentuk bintang apabila penampang buahnya dipoting melintang. Tanaman ini juga dibudidayakan di kebun-kebun luas karena buahnya yang segar dan bergizi.
Nama Lokal :
Papaw (Inggris), Pepaya (Indonesia), Gedang (Sunda); Betik, Kates, Telo gantung (Jawa);
Penyakit Yang Dapat Diobati :
Batu ginjal, Hipertensi, Malaria, Sakit keputihan, Kekurangan ASI; Reumatik, Malnutrisi, Gangguan saluran kencing, haid berlebihan; Sakit Perut saat haid, Disentri, Diare, Jerawat, Ubanan; 
Pemanfaatan :
1. Batu Ginjal (niersteen = Belanda)
    Bahan: 7 lembar daun pepaya
    Cara membuat dan menggunakan : 
    Memakai formula 3-5-7 plus, artinya :
    - Hari Pertama, 3 lembar daun pepaya yang masih segar direbus 
      dengan air secukupnya, kemudian air rebusan daun pepaya 
      tersebut diminum 1 gelas sekaligus.
    - Hari Kedua, 5 lembar daun pepaya yang masih segar direbus 
      dengan air secukupnya, kemudian air rebusan daun pepaya 
      tersebut diminum 1 gelas sekaligus.
    - Hari Ketiga, 7 lembar daun pepaya yang masih segar direbus 
      dengan air secukupnya, kemudian air rebusan daun pepaya 
      tersebut diminum 1 gelas sekaligus.
    - Untuk menutupnya ditambah dengan minum air kelapa muda 
      (degan=Jawa), yang dipilih dari buah kelapa hijau.

     Catatan : bagi yang mengidap hipertensi tidak boleh minum resep ini.
2. Hipertensi (tekanan darah tinggi)
    a. Bahan: 2 potong akar pepaya
       Cara membuat: direbus dengan 1 liter air sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas, kemudian disaring;
       Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari 1 cangkir 
    b. Bahan: 7 lembar daun atau bunga tapakdara
       Cara membuat: diseduh dengan 1 gelas air dan dibiarkan 
       beberapa saat dan disaring
       Cara menggunakan: diminum menjelang tidur.
3. Malaria
    Bahan: 1 lembar daun pepaya, tempe busuk sebesar ibu jari, garam 
    secukupnya. 
    Cara membuat: semua bahan tersebut ditumbuk halus, kemudian 
    diperas dan disaring untuk diambil airnya.
    Cara menggunakan: diminum 1 kali sehari selama 7 hari berturut-
    turut.
4. Sakit Keputihan
    Bahan: 1 lembar daun pepaya, 1 potong akar rumput alang-alang, 
    adas pulosari secukupnya. 
    Cara membuat: daun pepaya dicincang halus, kemudian direbus 
    bersama bahan lainnya dengan 1,5 liter air sampai mendidih dan 
    disaring
    Cara menggunakan: diminum 1 kali sehari 1 gelas dan dilakukan 
    secara teratur.
5. Kekurangan ASI
    Bahan: buah pepaya yang masih hijau (muda) tanpa dikuliti.
    Cara membuat: buah pepaya tersebut dibelah menjadi 2 bagian, 
    sebagian direbus dengan air dan sebagian yang lain menggunakan 
    cuka.
    Cara menggunakan: air rebusan tersebut diminum 2-3 sendok teh 
    sehari dan dilakukan secara teratur.

6. Reumatik
    a. Bahan: buah pepaya, 2 butir telur ayam kampung;
       Cara membuat: buah pepaya dipotong penampangnya kemudian 
       telur dimasukkan dalam pepaya melalui lubang yang telah dibuat 
       dengan memotong penampang tadi, ditutup kembali rapat-rapat 
       dan dibakar hingga telur yang ada di dalamnya masak
       Cara menggunakan: telur yang sudah masak tersebut dimakan 
       pagi dan sore
     b. Bahan: 2 potong akar pepaya, 1 lembar daun pepaya;
        Cara membuat : kedua bahan tersebut ditumbuk halus,  kemudian 
        direbus dengan 1 liter air sampai mendidih dan disaring.
        Cara menggunakan: diminum 1 kali sehari 1 gelas pada sore hari.
7. Malnutrisi (gejala kekurangan salah satu zat makanan pada balita)
    a. Bahan: 2 lembar daun pepaya, 3 tangkai daun dadap serep,
       kapur sirih secukupnya.
       Cara membuat: semua bahan tersebut ditumbuk bersama sampai 
       halus.
       Cara menggunakan: dipergunakan sebagai bedak dan dioleskan 
       pada perut balita yang sakit.
    b. Bahan: 1 lembar daun pepaya
       Cara membuat: direbus dengan 1,5 gelas air sampai mendidih, 
       kemudian disaring untuk diambil airnya
       Cara menggunakan: diminumkan pada balita 2 sendok makan 
       setiap hari.
8. Gangguan saluran kencing
    Bahan: 3 potong akar pepaya
    Cara membuat: direbus dengan 1 liter air air sampai mendidih, 
    kemudian disaring.
    Cara menggunakan: diminum 1 kali sehari 0,5 gelas.

9. Haid berlebihan
    Bahan: buah pepaya yang masih hijau (muda)
    Cara membuat: direbus dengan air sampai masak.
    Cara menggunakan: dimakan dagingnya.
KANDUNGAN KIMIA : Kandungan buah pepaya masak (100 gr) - Kalori 46 kal - Vitamin A 365 SI - Vitamin B1 0,04 mg - Vitamin C 78 mg - Kalsium 23 mg - Hidrat Arang 12,2 gram - Fosfor 12 mg - Besi 1,7 mg - Protein 0,5 mg - Air 86,7 gram Kandungan buah Pepaya Muda (100 gr) - Kalori 26 kalori. - Lemak 0,1 gram - Protein 2,1 gram - Hidrat Arang 4,9 gram - Kalsium 50 mg - Fosfor 16 mg - Besi 0,4 mg - Vitamin A 50 SI - Vitamin B1 0,02 mg - Vitamin C 19 mg - Air 92,4 gram Disamping itu buah pepaya juga mengandung unsur antibiotik, yang dapat digunakan untuk pengobatan tanpa ada efek sampingannya. Buah Pepaya juga mengandung unsur yang dapat membuat pencernaan makanan lebih sempurna, disamping memiliki daya yang dapat membuat air seni bereaksi asam, yang secara ilmiah disebut zat caricaksantin dan violaksantin. Daun pepaya juga mengandung berbagai macam zat, antara lain : - Vitamin A 18250 SI - Vitamin B1 0,15 mg - Vitamin C 140 mg - Kalori 79 kal - Protein 8,0 gram - Lemak 2 gram - Hidrat Arang 11,9 gram - Kalsium 353 mg - Fosfor 63 mg - Besi 0,8 mg - Air 75,4 gram Kandungan carposide pada daun pepaya berkhasiat sebagai obat cacing. Disamping pada daunnya, akar dan getah pepaya juga mengandung zat papayotin, karpain, kautsyuk, karposit dan vitamin
 Di kutip dari: IPTEKnet. All rights reserved